Minggu, 01 Januari 2012

Liputan Terkini

Jajan Berbahaya
Liputan6.com, London: Hampir seluruh anak-anak senang dengan makanan dan minuman kecil yang menawarkan rasa buah. Terkadang tak jarang mereka kecanduan dengan makanan atau minuman tersebut.

Jika sudah ketagihan, ada baiknya orangtua mewaspadainya. Sebab, tak selamanya makanan dan minuman tersebut sehat. Terkadang buah yang dijanjikan ternyata hanya lima persen dari kemasan produk tersebut. Bahkan ada yang tidak ada kandungan buah-buahannya.

Beberapa produsen tak jujur dalam mengemas minuman segar berselera dengan rasa manis menggoda. Mereka kerap menggunakan tambahan gula yang tak sehat bagi tubuh. Sebuah penelitian di India menemukan produk Ribena Squash yang dijanjikan mengandung vitamin C, ternyata 90 persen tidak mengandung vitamin tersebut.

Begitu juga dengan minuman Shoot Hydro yang tidak mengandung buah sama sekali. Vimto dan Ribena hanya mengandung lima persen buah dan lebih banyak berisi gula tambahan.

Bagian pemasaran Vimto mengklaim minuman produknya terbuat dari raspberry. Meski faktanya, kandungan itu hanya 0,1 persen atau setara dengan sekitar sepuluh tetes dalam botol 500 mililiter.

"Survei kami menemukan adanya praktik produk "kotor" yang digunakan untuk meningkatkan penjualan dan konsumsi makanan dan minuman ringan pada anak," ujar Clare Panjwani, aktivis kampanye makanan anak, seperti dilansir, baru-baru ini.

Menurut Panjwani, jika dibiarkan akan berbahaya bagi anak-anak. Dampaknya bisa menimbulkan kerusakan gigi dan tingkat obesitas yang membahayakan.

Pihaknya meminta pihak terkait mengeluarkan peraturan demi melindungi anak-anak dari makanan tak sehat. "Perlu adanya peraturan yang lebih baik untuk melindungi anak dari produk-produk tak sehat itu. Ada baiknya produsen cantumkan label sehat pada kemasan agar orangtua dan anak bisa menceritakan dengan mudah tentang produk yang mereka beli," tambah Panjwani.

Temuan itu menyerukan agar iklan junk food dan minuman di TV segera dihentikan. Dia meminta pihak produsen menandai warna merah di kemasan sebagai tanda adanya gula tambahan pada produk tersebut.
Jangan Anggap Remeh Bau Mulut

Liputan6.com, New York: Apakah Anda punya masalah dengan bau mulut? Tak perlu khawatir. Ada cara efektif untuk menjaga agar kesehatan mulut dan napas Anda tetap segar dan tak berbau. Bau mulut, yang disebut halitosis dalam istilah medis, muncul dari penumpukan bakteri yang tumbuh subur di daerah oksigen rendah, seperti bagian belakang lidah. Penumpukan bakteri biasanya bersumber dari kopi, rokok, sisa makanan, karang gigi, dan juga makanan beraroma kuat seperti bawang. Hal itu akan menghasilkan gangguan keseimbangan asam mulut, sehingga menghasilkan aroma memicu bau gas belerang.

Untuk menghindari gangguan bau mulut, Times of Indiamengulas cara ampuh untuk mengatasinya:

1. Menjaga kebersihan gigi Anda
Sikatlah gigi Anda sedikitnya dua kali sehari selama 2-3 menitan, terutama setelah 30 menit sesudah makan dan tidur. Pastikan tidak ada sisa makan menyangkut di bagian gigi Anda. Jangan lupa mengganti sikat gigi setidaknya 3-4 bulan sekali. 

2. Minum yang cukup
Konsumsi air yang cukup dapat menjaga kebersihan mulut untuk menghilangkan bau dari sisa makanan. Minum sebanyak delapan gelas per hari tak hanya berfungsi membersihkan sisa-sisa makanan di dalam mulut tapi juga untuk menghindari dehidrasi dalam tubuh. Oksigen dalam air membantu mengontrol reaksi kimia di dalam mulut dan mengurangi aroma tak sedap dari dalam mulut. 

3. Perhatikan asupan makanan
Diet dan gaya hidup dapat membantu perbaikan kontrol halitosis. Kurangi hidangan daging merah, tingkatkan asupan sayuran dan buah. Ini adalah perubahan gaya hidup sederhana yang sangat efektif untuk menjaga kesegaran mulut. Tahap selanjutnya adalah menghindari makanan berbau kuat seperti bawang, kafein, atau alkohol.

Jika Anda tetap makan makanan yang memicu halitosis, cobalah atasi dengan mengunyah peterseli atau daun mint. Bahan alami dari dua daun itu memiliki aroma cukup kuat untuk menghilangkan bau mulut tanpa efek samping. Jika tidak ada daun tersebut, Anda juga bisa mengunyah permen karet.

4. Konsultasi dokter gigi
Jika sikat gigi, mengunyah daun mint, atau obat kumur cairan tidak mempan juga, cobalah berkonsultasi dengan dokter. Munculnya halitosis kadang menjadi tanda adanya sejumlah penyakit serius seperti infeksi paru-paru, kanker, hati, sinus, dan diabetes. Jika penyebabnya adalah penyakit, pengobatan halitosis harus di bawah kendali tim medis.

Wajah Kelihatan Tua, Periksakan Kadar Gula Anda



Liputan6.com, Jakarta: Apakah wajah Anda terlihat lebih tua ketimbang usia Anda? kalau sudah demikian, periksalah kadar gula darah. Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa kadar gula darah yang tinggi di dalam darah menyebabkan wajah seseorang terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.

Sebuah kerjasama penelitian antara Leiden University Medical Centre dan Unilever R & D menemukan sebuah hubungan antara kadar gula darah pada manusia dan usia wajah. Orang yang berusia antara 50-70 tahun dengan kandungan gula yang tinggi akan terlihat lebih tua ketimbang mereka yang memiliki kadar gula lebih rendah.

Penelitian itu melibatkan 600 pria dan wanita yang berusia 50-70 tahun di Belanda. Para peneliti menyimpulkan bahwa setiap 1 mmol/liter meningkatkan kadar gula dalam darah, wajah seseorang akan tampak lebih tua lima bulan seperti dikutip dari laman medicmagic.

Diana Van Heemst, Professor dari Leiden University Medical Center mengatakan "penelitian itu menunjukan pentingnya mengendalikan kadar gula dalam darah untuk kesehatan orang di usia menengah dan lebih dewasa. Hal itu tampak bahwa anti penuaan harus menjadi sebuah motivasi bagi orang untuk merubah gaya hidup mereka agar menjadi lebih sehat pada usia 50-70 tahun."

David Gunn, seorang ilmuwan senior dari laboratorium Unilever R & D di Coltworth Science Park mengatakan "Ini merupakan penelitian pertama untuk membuktikan sebuah hubungan antara kadar gula darah dan usia wajah. Peneliti telah menunjukan bahwa kadar gula yang tinggi tak baik untuk kesehatan. Tetapi penelitian ini membuktikan, gula darah juga membuat orang terlihat muda,"

Penelitian itu, dipublikasikan di negara bagian AGE, penelitian lanjutan dibutuhkan guna menentukan sebab utamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar